System
operasi Jaringan – Pengertian, Jenis dan Fungsi
Sistem operasi jaringan merupakan
sistem jaringan yang dapat dengan mudah ditemui
di tengah – tengah kehidupan di era
modern. Internet yang telah menjadi bagian dari kehidupan sehari – hari banyak
orang, baik itu disadari ataupun tidak sebenarnya tidak bisa dilepaskan dari
fungsi sistem operasi sistem operasi jaringan. Keberadaan sistem operasi
jaringan juga secara tidak langsung memungkinkan kita untuk merasakan dampak positif dan negatif
internet.
Sistem operasi jaringan merupakan
suatu sistem sumber daya yang terdapat pada sistem komputer dan menyediakan
sekumpulan pengaturan ke pengguna yang memudahkan dan juga memberikan
kenyamanan dalam pengaplikasian berbagai perangkat yang terhubung dengan
jaringan tersebut. Prinsip kerja jaringan
komputer umumnya membantu menghubungkan berbagai perangkat untuk
dapat saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya.
Umumnya sistem operasi ini tediri
atas banyak layanan atau service yang ditujukan untuk melayani pengguna,
seperti layanan berbagi berkas, layanan berbagi alat pencetak (printer), DNS
service, HTTPS Service, dan lain sebagainya. Istilah ini populer digunakan pada
akhir dekade 1980-an hingga awal dekade tahun 1990-an. Untuk dapat membuat
berbagai komputer saling terhubung satu sama lain maka diperlukan
keberadaan perangkat keras jaringan
komputer yang memungkinkan terjadinya sambungan pada sistem
jaringan tersebut.
Ada beberapa karakteristik yang
dapat dilihat pada sistem operasi jaringan. Karakteristik – karakteristik
tersebut adalah sebagai berikut:
·
Memiliki pusat kendali sumber daya
jaringan
·
Memiliki akses aman ke sebuah
jaringan
·
Mengizinkan remote user untuk dapat
terkoneksi ke suatu jaringan.
·
Mengizinkan user untuk dapat
terkoneksi ke jaringan lainnya
·
Melakukan back up data dan
memastikan data tersebut tersedia untuk jangka waktu tertentu.
Penggunaan
Sistem Operasi Jaringan
Tugas umum yang biasa diasosiasikan
dengan penggunaan sistem operasi jaringan termasuk administrasi pengguna,
pemantauan terhadap keamanan sumber daya yang ada di jaringan, aktivitas
perawatan pada sistem dan juga tugas – tugas yang berkaitan dengan manajemen
file tertentu.
Berdasarkan penggunaannya terdapat
dua tipe sistem operasi jaringan. Tipe sistem operasi jaringan tersebut adalah
sistem operasi jaringan yang berbentuk peer-to-peer dan juga client/server.
Sistem operasi jaringan peer-to-peer
memungkinkan pengguna untuk berbagi sumber daya maupun file tertentu yang
berada pada komputer mereka disertai juga dengan akses tertentu kepada
perangkat lainnya yang ada dalam jaringan yang telah terhubung. Sedangkan
sistem operasi jaringan client/server memungkinkan jaringan untuk memiliki
fungsi dan juga pengaplikasian suatu layanan pada satu atau beberapa server
komputer.
Komputer server akan bertindak
sebagai pusat sistem yang memungkinkan pengaturan akses, sumber daya serta
keamanan bagi perangkat – perangkat yang terhubung. Sistem ini nantinya akan
memberikan mekanisme yang akan menyatukan semua perangkat yang terhubung pada
jaringan yang memungkinkan berbagai pengguna komputer untuk berbagi sumber daya
yang dimiliki oleh mereka pada waktu bersamaan, dan tidak perduli dimana lokasi perangkat
tersebut berada.
Biasanya untuk dapat saling
terhubung satu sama lain diperlukan juga jenis – jenis kabel jaringan yang
membantu proses penyambungan antara perangkat yang satu dengan perangkat lainnya.
Seiring dengan perkembangan zaman sambungan ini tidak hanya terbatas pada kabel
jaringan dan dapat dilakukan dengan proses nirkabel.
Sistem operasi oleh jaringan client/
server yang umum digunakan oleh para pengguna komputer adalah Windows NT Server
Family (WIndows Server 2000 dan 2003), Novel Netware, dan berbagai sistem
operasi berbasis UNIX/LINUX. Untuk Windows 98, Windows 2000 Professional,
Windows XP Professional, dan juga Windows NT Workstation tidak lagi digunakan
oleh server, tetapi dapat juga digunakan untuk menyediakan sumber daya untuk
jaringan, seperti dapat mengakses file dan printer.
Beberapa
sistem operasi jaringan yang umum dijumpai adalah sebagai berikut
1.
Microsoft MS-NET
2.
Microsoft LAN Manager
3.
Novell NetWare
4.
Microsoft Windows NT Server
5.
GNU/LINUX
6.
Banyan Vines
Jenis – Jenis Sistem
Operasi Jaringan
Jenis – jenis sistem operasi
jaringan dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu sistem operasi jaringan
berdasarkan GUI (Graphical User Interface) yang merupakan sistem operasi
jaringan dengan tampilan grafis. Serta sistem operasi jaringan yang berdasarkan
CLI (Command Linte Interface) yang merupakan sistem operasi jaringan dengan
tampilan perintah teks.
I.
Sistem
Operasi Jaringan Berbasis Grafis
Sistem operasi jaringan berbasis
grafis sesuai dengan namanya menggunakan tampilan gambar/ grafis untuk
memudahkan proses konfigurasi atau penggunaan sistem operasi jaringan ini. Para
pengguna tidak diperlukan untuk menghafal sintax- sintax atau perintah bahasa
pemograman tertentu yang biasa digunakan pada sistem operasi jaringan seperti
yang ditemukan pada sistem operasi jaringan berbasis teks. Berikut merupakan
beberapa contoh sistem operasi jaringan berbasis GUI
1.
Linux Redhat
2.
Windows NT 3.51
3.
Windows 200 (NT 5.0)
4.
Windows Server 2003
5.
Windows XP
6.
Dll.
II.
Sistem
Operasi Jaringan Berbasis Teks
Sistem operasi jaringan berbasis
teks sesuai dengan namanya menggunakan perintah berupa teks atau perintah DOS
yang digunakan untuk menjalankan sistem operasi serta untuk melakukan proses
konfigurasi. Para pengguna seringkali diharapkan untuk menghafal sintax-sintax
atau perintah DOS yang sering digunakan agar bisa menjalankan sistem operasi
jaringan berbasis teks dengan baik.
Berikut merupakan beberapa contoh
dari sistem operasi jaringan berbasis teks
1.
Linux Debian
2.
Linux Suse
3.
Sun Solaris
4.
Linux Mandrake
5.
Windows 2000 Server
6.
Dll.
Fungsi Sistem Operasi Jaringan
Setelah mengetahui lebih lanjut
mengenai sistem operasi jaringan yang telah dibahas pada pembahasan sebelumnya.
Selanjutnya akan membahas fungsi sistem operasi jaringan.
Berikut merupakan 5 fungsi sistem
operasi jaringan yang umum ditemukan.
1.
Menguhubungkan sejumlah komputer
dengan perangkat lainnya ke sebuah jaringan yang telah dibuat sebelumnya.
2.
Mengelola sumber daya jaringan yang
telah terbuat.
3.
Menyediakan layanan tertentu bagi
perangkat – perangkat yang terhubung dengan jaringan ini.
4.
Menyediakan keamanan jaringan bagi
multiple user yang terhubung dengan suatu jaringan.
5.
Membantu kemudahan dalam proses
penambahan perangkat client dan juga sumber daya lainnya.
Selain fungsi – fungsi yang sudah
disebutkan sebelumnya perlu diingat juga sistem operasi jaringan memiliki
kemampuan untuk membantu suatu server jaringan mengelola data yang keluar
ataupun masuk pada suatu jaringan komputer. Beberapa fitur yang ada pada sistem
operasi jaringan juga termasuk fitur sistem keamanan seperti otorisasi,
pembatasan akses tertentu, dan juga pengontrolan akses secara umum. Ini
termasuk fitur yang mengatur pelayanan percetakan dan jaringan internet serta
dukungan sistem operasi dasar seperti dukungan prosesor, dukungan pemrosesan
ganda untuk aplikasi tertentu, pendeteksian hardware serta dukungan protokol
dan juga fitur manajemen pengguna.
Demikian pembahasan singkat tentang penggunaan,
jenis dan fungsi system jaringan.